Doa Sebelum Tidur
1- بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Dengan nama-Mu, ya Allah, aku mati dan hidup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu meniupnya dan membacakan surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Kemudian dengan dua telapak tangan itu dia mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan (tiga kali). (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Membaca Ayat kursi (surah Al Baqarah: 255). (HR. Bukhari).
4- Membaca
سُبْحَانَ اللهِ (33×) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ (33×) وَاللهُ أَكْبَرُ (34x)
“Maha Suci Allah (33 x), Segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x).” (HR. Bukhari dan Muslim)
5- Membaca
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena senang (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut kepada (siksaan-Mu, jika melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan keselamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa Apabila Membalikkan Badan Ketika Tidur Malam
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Hakim, ia menshahihkannya, dan disepakati oleh Adz Dzahabi 1/540, Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, dan Ibnus Sunni, lihat Shahihul Jaami’ 4/213)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Hakim, ia menshahihkannya, dan disepakati oleh Adz Dzahabi 1/540, Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, dan Ibnus Sunni, lihat Shahihul Jaami’ 4/213)
Doa Apabila Merasa Takut dan Kesepian Ketika Tidur
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka dan siksaan-Nya, serta kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari godaan setan (bisikannya) serta agar jangan sampai mereka hadir (kepadaku).” (HR. Abu Dawud 4/12, lihat pula Shahih At Tirmidzi 3/171)
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka dan siksaan-Nya, serta kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari godaan setan (bisikannya) serta agar jangan sampai mereka hadir (kepadaku).” (HR. Abu Dawud 4/12, lihat pula Shahih At Tirmidzi 3/171)
Doa Bangun Tidur
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
“Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangitkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
“Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangitkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa Memakai Pakaian
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang memberi pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku. (HR. Seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai, lihat Irwa’ul Ghalil 7/47)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang memberi pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku. (HR. Seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai, lihat Irwa’ul Ghalil 7/47)
Doa Memakai Pakaian Baru
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
“Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkaulah yang memberi pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang ia diciptakan karenanya” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Al-Baghawi dan lihat Mukhtashar Syamaailit Tirmidzi, oleh al-Albani, halaman 47)
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
“Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkaulah yang memberi pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang ia diciptakan karenanya” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Al-Baghawi dan lihat Mukhtashar Syamaailit Tirmidzi, oleh al-Albani, halaman 47)
Doa Untuk Orang Yang Memakai Pakaian Baru
اِلْبِسْ جَدِيْدًا، وَعِشْ حَمِيْدًا، وَمُتْ شَهِيْدًا
“Pakailah yang baru, hiduplah dengan terpuji dan matilah dalam keadaan syahid.” (HR. Ibnu Majah 2/1178, Al Baghawi 12/41, dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/275)
اِلْبِسْ جَدِيْدًا، وَعِشْ حَمِيْدًا، وَمُتْ شَهِيْدًا
“Pakailah yang baru, hiduplah dengan terpuji dan matilah dalam keadaan syahid.” (HR. Ibnu Majah 2/1178, Al Baghawi 12/41, dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/275)
Doa Ketika Melepas Pakaian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سِتْرُ مَا بَيْنَ أعْيُنِ الجِْنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا وَضَعَ أَحَدُهُمْ ثَوْبَهُ أَنْ يَقُوْلَ:“بِسْمِ اللهِ”
“Tirai yang menghalangi mata jin dan aurat Bani Adam ketika salah seorang di antara mereka melepas pakaiannya adalah mengucapkan, “Bismillah.” (HR. Tirmidzi dan lainnya, lihat Irwaa’ul Ghalil no. 49 dan Shahihul Jaami’ 3/203).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سِتْرُ مَا بَيْنَ أعْيُنِ الجِْنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا وَضَعَ أَحَدُهُمْ ثَوْبَهُ أَنْ يَقُوْلَ:“بِسْمِ اللهِ”
“Tirai yang menghalangi mata jin dan aurat Bani Adam ketika salah seorang di antara mereka melepas pakaiannya adalah mengucapkan, “Bismillah.” (HR. Tirmidzi dan lainnya, lihat Irwaa’ul Ghalil no. 49 dan Shahihul Jaami’ 3/203).
Doa Masuk WC
بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki dan perempuan”. (HR. Bukhari dan Muslim. Sedangkan tambahan bismillaah pada permulaan hadits, menurut riwayat Said bin Manshur. Lihat Fathul Baari 1/244)
بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki dan perempuan”. (HR. Bukhari dan Muslim. Sedangkan tambahan bismillaah pada permulaan hadits, menurut riwayat Said bin Manshur. Lihat Fathul Baari 1/244)
Doa Keluar WC
غُفْرَانَكَ
“Aku meminta ampunan kepada-Mu.” (HR. Seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali Nasa’i yang meriwayatkan dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah, lihat Takhrij Zaadul Ma’aad 2/387)
غُفْرَانَكَ
“Aku meminta ampunan kepada-Mu.” (HR. Seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali Nasa’i yang meriwayatkan dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah, lihat Takhrij Zaadul Ma’aad 2/387)
Doa Keluar Rumah
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lihat Shahih at-Tirmidzi 3/151)
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lihat Shahih at-Tirmidzi 3/151)
Doa Masuk Rumah
بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا،
“Dengan nama Allah, kami masuk (ke rumah), dengan nama Allah, kami keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami, kami bertawakkal. (HR. Abu Dawud, menurut Ahli Hadits, hadits ini adalah dha’if. Tetapi maknanya diperkuat oleh hadits shahih dalam riwayat Muslim, “Apabila seseorang masuk rumahnya, lalu berdzikir kepada Allah ketika masuk rumah dan ketika makan, maka setan berkata (kepada teman-temannya), ‘Tidak ada tempat tinggal dan makanan bagi kamu (malam ini).” Muslim, no. 2018)
بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا،
“Dengan nama Allah, kami masuk (ke rumah), dengan nama Allah, kami keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami, kami bertawakkal. (HR. Abu Dawud, menurut Ahli Hadits, hadits ini adalah dha’if. Tetapi maknanya diperkuat oleh hadits shahih dalam riwayat Muslim, “Apabila seseorang masuk rumahnya, lalu berdzikir kepada Allah ketika masuk rumah dan ketika makan, maka setan berkata (kepada teman-temannya), ‘Tidak ada tempat tinggal dan makanan bagi kamu (malam ini).” Muslim, no. 2018)
Doa Pergi ke Masjid
« اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُورًا وَفِى لِسَانِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى سَمْعِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى بَصَرِى نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِى نُورًا وَمِنْ أَمَامِى نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِى نُورًا وَمِنْ تَحْتِى نُورًا . اللَّهُمَّ أَعْطِنِى نُورًا »
“Ya Allah jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari belakangku, cahaya dari depanku, cahaya di atasku dan cahaya di bawahku. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku.” (HR. Muslim)
« اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُورًا وَفِى لِسَانِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى سَمْعِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى بَصَرِى نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِى نُورًا وَمِنْ أَمَامِى نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِى نُورًا وَمِنْ تَحْتِى نُورًا . اللَّهُمَّ أَعْطِنِى نُورًا »
“Ya Allah jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari belakangku, cahaya dari depanku, cahaya di atasku dan cahaya di bawahku. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku.” (HR. Muslim)
Doa Masuk Masjid
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، [بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ][وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ] اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya Yang Mulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari setan yang terkutuk.[1] Dengan nama Allah dan semoga shalawat [2] dan salam tercurahkan kepada Rasulullah [3] Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku.” [4]
[1] HR. Abu Dawud, lihat Shahihul Jami’ no. 4591. [2] HR. Ibnus Sunni no.88, dihasankan Syaikh Al Albani. [3] HR. Abu Dawud 1/126, lihat Shahihul Jami’ 1/528. [4] HR. Muslim 1/494. Dalam Sunan Ibnu Majah, dari hadits Fathimah radhiyallahu ‘anha disebutkan, “Allahummagh fir li dzunubi waftahli abwaba rahmatik”, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani karena beberapa shahid. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/128-129.
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، [بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ][وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ] اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya Yang Mulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari setan yang terkutuk.[1] Dengan nama Allah dan semoga shalawat [2] dan salam tercurahkan kepada Rasulullah [3] Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku.” [4]
[1] HR. Abu Dawud, lihat Shahihul Jami’ no. 4591. [2] HR. Ibnus Sunni no.88, dihasankan Syaikh Al Albani. [3] HR. Abu Dawud 1/126, lihat Shahihul Jami’ 1/528. [4] HR. Muslim 1/494. Dalam Sunan Ibnu Majah, dari hadits Fathimah radhiyallahu ‘anha disebutkan, “Allahummagh fir li dzunubi waftahli abwaba rahmatik”, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani karena beberapa shahid. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/128-129.
Doa Keluar Masjid
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ، اَللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
“Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu dari karunia-Mu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang terkutuk”. (Lihat takhrij hadits pada doa sebelum masuk masjid, adapun tambahan, “Allaahumma’shimni minasy syai-thaanir rajim,” adalah riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 129).
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ، اَللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
“Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu dari karunia-Mu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang terkutuk”. (Lihat takhrij hadits pada doa sebelum masuk masjid, adapun tambahan, “Allaahumma’shimni minasy syai-thaanir rajim,” adalah riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 129).
Doa Setelah Mendengar Azan
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ،
“Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (azan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan.” (HR. Muslim)
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ،
“Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (azan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan.” (HR. Muslim)
Doa Melihat Bulan Tanggal Satu
اللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ، وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
“Allah Maha Besar. Ya Allah, tampakkan bulan tanggal satu itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam serta mendapat taufik untuk menjalankan apa yang Engkau senang dan ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah.” (HR. At-Tirmidzi, Ad-Darimi dengan lafazh hadits yang sama, dan lihat Shahih at-Tirmidzi 3/157.)
اللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ، وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
“Allah Maha Besar. Ya Allah, tampakkan bulan tanggal satu itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam serta mendapat taufik untuk menjalankan apa yang Engkau senang dan ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah.” (HR. At-Tirmidzi, Ad-Darimi dengan lafazh hadits yang sama, dan lihat Shahih at-Tirmidzi 3/157.)
Doa Berbuka Puasa
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insya Allah.” (HR. Abu Dawud. LihatShahihul Jami’ 4/209)
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insya Allah.” (HR. Abu Dawud. LihatShahihul Jami’ 4/209)
Doa Sebelum Makan
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca, “Bismillah,” (Artinya: Dengan nama Allah) apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca, “Bismillah fii awwalihi wa aakhirih.” (Artinya: Dengan nama Allah di awal dan akhirnya.) (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lihat Shahih At Tirmidzi 2/167)
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca, “Bismillah,” (Artinya: Dengan nama Allah) apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca, “Bismillah fii awwalihi wa aakhirih.” (Artinya: Dengan nama Allah di awal dan akhirnya.) (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lihat Shahih At Tirmidzi 2/167)
Doa Setelah Makan
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang memberi makan ini kepadaku dan yang memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.” (HR. Penyusun kitab Sunan, kecuali Nasai, lihat Shahih At Tirmidzi 3/159)
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang memberi makan ini kepadaku dan yang memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.” (HR. Penyusun kitab Sunan, kecuali Nasai, lihat Shahih At Tirmidzi 3/159)
Doa Tamu Kepada Pemilik Makanan
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ
“Ya Allah, berilah berkah pada apa yang Engkau rezekikan kepada mereka, ampunilah dan sayangilah mereka.” (HR. Muslim 3/1615)
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ
“Ya Allah, berilah berkah pada apa yang Engkau rezekikan kepada mereka, ampunilah dan sayangilah mereka.” (HR. Muslim 3/1615)
Doa Ketika Bersin
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ : الْحَمْدُ لِلَّهِ . وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ . فَإِذَا قَالَ لَهُ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ . فَلْيَقُلْ : يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ »
“Apabila salah seorang di antara kamu bersin, hendaknya mengucapkan, “Al Hamdulillah.” (artinya: segala puji bagi Allah), dan hendaknya saudara atau kawannya mengucapkan kepadanya, “Yarhamukallah (artinya: semoga Allah merahmatimu). Jika telah dikatakan yarhamukallah kepadanya, maka hendaknya ia (yang bersin) mengucapkan, “Yahdiikumullah wa yush-lih baalakum.” (artinya: semoga Allah menujukimu dan memperbaiki keadaanmu).” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ : الْحَمْدُ لِلَّهِ . وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ . فَإِذَا قَالَ لَهُ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ . فَلْيَقُلْ : يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ »
“Apabila salah seorang di antara kamu bersin, hendaknya mengucapkan, “Al Hamdulillah.” (artinya: segala puji bagi Allah), dan hendaknya saudara atau kawannya mengucapkan kepadanya, “Yarhamukallah (artinya: semoga Allah merahmatimu). Jika telah dikatakan yarhamukallah kepadanya, maka hendaknya ia (yang bersin) mengucapkan, “Yahdiikumullah wa yush-lih baalakum.” (artinya: semoga Allah menujukimu dan memperbaiki keadaanmu).” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)
Ucapan Untuk Orang Kafir Yang Bersin Dan Mengucapkan Al Hamdulillah
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ كَانَ الْيَهُودُ يَتَعَاطَسُونَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُونَ أَنْ يَقُولَ لَهُمْ يَرْحَمُكُمْ اللَّهُ فَيَقُولُ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Dari Abu Musa ia berkata: Orang-orang Yahudi pura-pura bersin di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamdengan harapan agar Beliau mengucapkan yarhamukallah kepada mereka, tetapi Beliau mengucapkan,“Yahdiikumullah wa yushlih baalakum.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud. Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)
Wallahu a’lam, wa shallallahu ‘ala Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Oleh: Marwan bin Musa
Maraji’: Hishnul Muslim (Dr. Sa’id Al Qahthani) dll.
Artikel www.Yufidia.com
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ كَانَ الْيَهُودُ يَتَعَاطَسُونَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُونَ أَنْ يَقُولَ لَهُمْ يَرْحَمُكُمْ اللَّهُ فَيَقُولُ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Dari Abu Musa ia berkata: Orang-orang Yahudi pura-pura bersin di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamdengan harapan agar Beliau mengucapkan yarhamukallah kepada mereka, tetapi Beliau mengucapkan,“Yahdiikumullah wa yushlih baalakum.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud. Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)
Wallahu a’lam, wa shallallahu ‘ala Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Oleh: Marwan bin Musa
Maraji’: Hishnul Muslim (Dr. Sa’id Al Qahthani) dll.
Artikel www.Yufidia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar