Oleh : dr. Raehanul Bahraen
Alhamdullillah, kita berjumpa lagi dengan bulan Mulia yang penuh barakah, bulan Ramadhan. Bulan yang sudah selayaknya seorang muslim merasa rindu untuk selalu ingin berjumpa dengan bulan ini. Sebagian ulama mengatakan, “Para salaf biasa berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Dan 6 bulan sisanya mereka berdoa agar amalan-amalan mereka diterima”. (Lathaif Al-Ma’arif, hal. 369)
Di negara kita selama bulan Ramadhan, aktivitas tetap berjalan sebagaimana biasanya, jadwal tetap padat dan tidak ada pengurangan jam kerja atau pengurangan beban kerja. Bulan Ramadhan bisa dikatakan sama dengan bulan yang lainnya. Oleh karena itu kita perlu tetap menjaga kesehatan dan stamina, terutama ketika awal-awal puasa, di mana badan masih butuh penyesuaian.
Berikut beberapa kiat-kiat agar kita tetap fit dan prima selama bulan Ramadhan :
Berikut beberapa kiat-kiat agar kita tetap fit dan prima selama bulan Ramadhan :
1.Makan sahur
Makan sahur jelas memberikan kekuatan kepada kita, terutama hari-hari pertama puasa. Tubuh mungkin belum biasa tidak mendapatkan asupan makanan selama 14 jam. Makan sahur juga merupakan anjuran syariat karena terdapat berkah padanya. Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحّرُوا فَإِنّ ى ف السّحُورِ بَرَكَةًَََِ
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Untuk menu sahur sebaiknya kita pilih makanan yang mengandung protein tinggi dan berserat. Perlu kita hindari juga makanan yang terlalu manis karena bisa memacu pengeluaran insulin yang tinggi sehingga bisa membuat agak lemah. Makanan sederhana sudah cukup, yang penting tercukupi lima unsur gizi komplit seperti lemak, protein, vitamin, karbohidrat, dan mineral.
Makanan berserat seperti buah dan sayuran berguna untuk menahan rasa lapar, apalagi pada awal-awal puasa, di mana tubuh belum menyesuaikan penuh. Pencernaan butuh waktu agak lama untuk mencerna serat sehingga rasa lapar tidak muncul dengan segera.
Adapun makanan yang terlalu manis seperti sirup, es buah dan kolak manis, jika terlalu banyak dikonsumsi, akan membuat kita cepat lapar. Makanan yang manis membuat tubuh memproduksi insulin lebih banyak, sedangkan fungsi insulin adalah memasukkan gula dari darah ke sel sebagai sumber energi. Jika insulin banyak dan melimpah, maka gula darah masuk semua ke dalam sel dan kadarnya di darah menjadi rendah. Rendahnya kadar gula darah membuat respon tubuh mengaktifkan rasa lapar. Sedangkan makanan berserat membuat proses pencernaan lebih lambat sehingga insulin dikeluarkan secara bertahap.
Ketika makan sahur kita juga jangan lupa agar minum air yang cukup. Sehingga kita tidak mengalami dehidrasi. Bahkan ada yang mengatakan “saya lebih kuat sahur hanya minum air yang banyak saja daripada makan sahur tetapi kurang minum”. Ya, karena air merupakan zat yang sangat dibutuhkan tubuh. Lebih dari 60 % tubuh kita terdiri dari air. Organ tubuh dalam menjalankan fungsinya membutuhkan air. Ketika air tidak cukup, maka kerja organ tidak maksimal. Minum air di sini bukan hanya minum air putih, tetapi susu, sirup dan teh juga termasuk cairan. Kita perlu mengatur agar kebutuhan air cukup yaitu minum delapan gelas air (sekitar dua liter) per hari. Caranya Anda bisa menunggu waktu adzan subuh sambil memagang beberapa gelas dengan persediaan air minum. Anda bisa meminum perlahan-lahan sambil menunggu waktu adzan subuh, atau di sela-sela membaca Al-Quran ketika menunggu waktu subuh.
Untuk menu sahur sebaiknya kita pilih makanan yang mengandung protein tinggi dan berserat. Perlu kita hindari juga makanan yang terlalu manis karena bisa memacu pengeluaran insulin yang tinggi sehingga bisa membuat agak lemah. Makanan sederhana sudah cukup, yang penting tercukupi lima unsur gizi komplit seperti lemak, protein, vitamin, karbohidrat, dan mineral.
Makanan berserat seperti buah dan sayuran berguna untuk menahan rasa lapar, apalagi pada awal-awal puasa, di mana tubuh belum menyesuaikan penuh. Pencernaan butuh waktu agak lama untuk mencerna serat sehingga rasa lapar tidak muncul dengan segera.
Adapun makanan yang terlalu manis seperti sirup, es buah dan kolak manis, jika terlalu banyak dikonsumsi, akan membuat kita cepat lapar. Makanan yang manis membuat tubuh memproduksi insulin lebih banyak, sedangkan fungsi insulin adalah memasukkan gula dari darah ke sel sebagai sumber energi. Jika insulin banyak dan melimpah, maka gula darah masuk semua ke dalam sel dan kadarnya di darah menjadi rendah. Rendahnya kadar gula darah membuat respon tubuh mengaktifkan rasa lapar. Sedangkan makanan berserat membuat proses pencernaan lebih lambat sehingga insulin dikeluarkan secara bertahap.
Ketika makan sahur kita juga jangan lupa agar minum air yang cukup. Sehingga kita tidak mengalami dehidrasi. Bahkan ada yang mengatakan “saya lebih kuat sahur hanya minum air yang banyak saja daripada makan sahur tetapi kurang minum”. Ya, karena air merupakan zat yang sangat dibutuhkan tubuh. Lebih dari 60 % tubuh kita terdiri dari air. Organ tubuh dalam menjalankan fungsinya membutuhkan air. Ketika air tidak cukup, maka kerja organ tidak maksimal. Minum air di sini bukan hanya minum air putih, tetapi susu, sirup dan teh juga termasuk cairan. Kita perlu mengatur agar kebutuhan air cukup yaitu minum delapan gelas air (sekitar dua liter) per hari. Caranya Anda bisa menunggu waktu adzan subuh sambil memagang beberapa gelas dengan persediaan air minum. Anda bisa meminum perlahan-lahan sambil menunggu waktu adzan subuh, atau di sela-sela membaca Al-Quran ketika menunggu waktu subuh.
2.Mengakhirkan sahur.
Agar tenaga dan energi lebih tahan lama, maka sebaiknya kita makan sahur di ujung waktunya atau mendekati subuh. Hal ini juga merupakan perintah syariat. ‘Amr bin Maimun Al-Audi berkata,
كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَ ى لَ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَ ر سَعَ النَّاسِ إِفْطَارًا وَأَبْطَأَهُمْ سَحُوْرًا
Dahulu para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang-orang yang paling segera berbuka dan paling lambat sahuur.” (HR. Abdurrozaq di dalam Al-Mushannaf, shahih)
3. Sebaiknya hindari tidur langsung setelah subuh.
Ada beberapa orang yang memiliki kebiasan seperti ini. Setelah makan sahur dan shalat subuh langsung tidur lagi. Ini kebiasaan yang kurang baik, karena membuat tubuh tidak segar ketika bangaun dan juga kebiasaan tidur langsung setelah shalat subuh tidak baik bagi kesehatan.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,
وَنَوْمُ الصُّبْحَةِ يم يْمنَعُ الرِّزْقَ؛ لأ لأنََّ ذَلِكَ وَقْتٌ تَطْلُبُ فِيهِ الْخَلِيقَةُ أَرْزَاقَهَا، وَهُوَ وَقْتُ قِسْمَةِ ا لأ لأرَْزَاقِ، فَنَوْمُهُ حِرْمَانٌ إِ لا لَا لِعَارِضٍ أَوْ ر ضُورَةٍ، وَهُوَ مُ ر ضٌّ جِدًّا بِالْبَدَنِ لإ لإرِْخَائِهِ الْبَدَنَ وَإِفْسَادِهِ لِلْفَضَ لا لاتِ الَّتِي يَنْبَغِي تَحْلِيلُهَا بِالرِّيَاضَةِ
“Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) keculai ada penyebab atau keperluan. Sangat berbahaya bagi badan karena melemahkan dan merusak badan karena sisa-sisa (metabolisme) yang seharusnya diurai dengan berolahraga/beraktifitas” (Zadul Ma’ad 4/222)
Selain itu waktu subuh merupakan waktu yang berkah, tentu bertambah berkah pada bulan Ramadhan yang pebuh berkah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى ى ف بُكُورِهَاِ
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud, shahih)
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى ى ف بُكُورِهَاِ
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud, shahih)
Berikut beberapa tips kita agar kita tidak langsung tidur setelah shalat subuh:
1. Makan sahur jangan terlalu tengah malam, jarak yang jauh dengan waktu shalat subuh membuat kita mengantuk, apalagi setelah makan sahur.
2. Mengisi kegiatan setelah subuh yang melibatkan banyak orang, misalnya pengajian di masjid atau membaca Al-Quran.
3. Jangan makan sahur terlalu banyak.
4. Menyegerakan berbuka
Setelah seharian beraktifitas dengan perut kosong dan tidak terisi, sebaiknya ketika adzan magrib dikumandangkan, kita bersegera berbuka dan tidak menunda-nunda. Maka energi akan langsung terisi kembali dan badan segera kembali terasa segar. Hal ini juga merupakan anjuran syariat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا لا يَزَالُ اَلنَّاسُ بِخَ ر يٍ مَا عَجَّلُوا اَلْفِطْرَََْ
“Terus-menerus manusia berada dalama kebaikan selama mereka masih menyegerakan buka puasa.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Setelah seharian beraktifitas dengan perut kosong dan tidak terisi, sebaiknya ketika adzan magrib dikumandangkan, kita bersegera berbuka dan tidak menunda-nunda. Maka energi akan langsung terisi kembali dan badan segera kembali terasa segar. Hal ini juga merupakan anjuran syariat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا لا يَزَالُ اَلنَّاسُ بِخَ ر يٍ مَا عَجَّلُوا اَلْفِطْرَََْ
“Terus-menerus manusia berada dalama kebaikan selama mereka masih menyegerakan buka puasa.” (Muttafaqun ‘alaihi)
5. Berbuka dengan yang manis dan makan secara bertahap
Untuk segera memulihkan tenaga, sebaiknya kita makan dengan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana yang terdapat pada makanan yang manis. Makanan yang manis dengan karbihidrat sederhana bisa mengembalikan energi dengan cepat karena karbohidrat yang sederhana tidak perlu dicerna dalam waktu yang lama sehingga energinya langsung diserap oleh tubuh.
Lebih baik lagi kita berbuka dengan kurma. Sebagaimana riwayat dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthob (kurma basah), jika tidak ada, dengan tamr (kurma kering), jika tidak ada, beliau meneguk beberapa teguk air.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, shahih)
Dan menurut penelitian, kurma mengandung fruktosa dan glukosa yang tinggi sampai 70% dan bentuknya berupa monoglukosa yang tidak perlu dicerna lagi sehingga langsung diserap oleh tubuh. Jika tidak ada kurma, maka bisa dengan manis lagi hangat seperti kolak. Bagi anda yang memiliki masalah pencernaan misalnya memiliki maag, sebaiknya hindari berbuka dengan air dingin atau es, begitu juga hindari minuman bersoda karena bisa membuat kembung perut dan meningkatkan asam lambung.
Kita juga perlu berhati-hati dengan minuman yang mengandung pemanis buatan. Karena pemanis buatan tidak mengandung energi. Biasanya terdapat pada sirup atau es buah yang dijual di pinggir jalan atau produk-produk siap konsumsi.
Ketika berbuka juga sebaiknya kita makan bertahap, jangan langsung makan besar sebagai ajang balas dendam. Makan perlahan dan beri jarak kurang lebih setengah atau satu jam. Bisa diatur ketika berbuka mungkin kita hanya makan kolak saja, atau makan beberapa kurma saja atau makan beberapa suap nasi. Kemudian setelah shalat magrib baru kita makan lagi dan setelah shalat tarawih kita bisa makan makanan ringan seperti kue dan snack. Hal ini berguna agar pencernaan tidak kaget dan bekerja dengan berat. Selain itu makanan yang masuk dengan banyak secara tiba-tiba akan membuat produksi insulin agak tinggi sehingga gula yang sedikit didarah makin tambah sedikit karena dimasukkan oleh insulin ke dalam sel. Akibatnya tubuh menjadi lemah, badan uring-uringan bahkan maunya tidur terus.
Untuk segera memulihkan tenaga, sebaiknya kita makan dengan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana yang terdapat pada makanan yang manis. Makanan yang manis dengan karbihidrat sederhana bisa mengembalikan energi dengan cepat karena karbohidrat yang sederhana tidak perlu dicerna dalam waktu yang lama sehingga energinya langsung diserap oleh tubuh.
Lebih baik lagi kita berbuka dengan kurma. Sebagaimana riwayat dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthob (kurma basah), jika tidak ada, dengan tamr (kurma kering), jika tidak ada, beliau meneguk beberapa teguk air.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, shahih)
Dan menurut penelitian, kurma mengandung fruktosa dan glukosa yang tinggi sampai 70% dan bentuknya berupa monoglukosa yang tidak perlu dicerna lagi sehingga langsung diserap oleh tubuh. Jika tidak ada kurma, maka bisa dengan manis lagi hangat seperti kolak. Bagi anda yang memiliki masalah pencernaan misalnya memiliki maag, sebaiknya hindari berbuka dengan air dingin atau es, begitu juga hindari minuman bersoda karena bisa membuat kembung perut dan meningkatkan asam lambung.
Kita juga perlu berhati-hati dengan minuman yang mengandung pemanis buatan. Karena pemanis buatan tidak mengandung energi. Biasanya terdapat pada sirup atau es buah yang dijual di pinggir jalan atau produk-produk siap konsumsi.
Ketika berbuka juga sebaiknya kita makan bertahap, jangan langsung makan besar sebagai ajang balas dendam. Makan perlahan dan beri jarak kurang lebih setengah atau satu jam. Bisa diatur ketika berbuka mungkin kita hanya makan kolak saja, atau makan beberapa kurma saja atau makan beberapa suap nasi. Kemudian setelah shalat magrib baru kita makan lagi dan setelah shalat tarawih kita bisa makan makanan ringan seperti kue dan snack. Hal ini berguna agar pencernaan tidak kaget dan bekerja dengan berat. Selain itu makanan yang masuk dengan banyak secara tiba-tiba akan membuat produksi insulin agak tinggi sehingga gula yang sedikit didarah makin tambah sedikit karena dimasukkan oleh insulin ke dalam sel. Akibatnya tubuh menjadi lemah, badan uring-uringan bahkan maunya tidur terus.
6. Jangan bermalas-malasan dan tetap berolahraga
Jangan kita kurangi secara total aktifitas kita hanya karena alasan berpuasa. Kemudian kita bermalas-malasan, banyak tidur, berbaring-baring sambil menunggu waktu berbuka. Akan tetapi kita tetap melaksanakaan aktivitas kita seperti biasa. Ketika beraktivitas selama puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon-hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap segar bugar sepanjang hari.
Puasa juga tidak menghalangi kita melakukan olahraga, jika sudah biasa melakukan olahraga pagi, maka lakukan olahraga ringan seperti lari-lari kecil atau gerakan senam ringan. Jika ingin berolahraga yang agak berat misalnya hobi bermain futsal atau badiminton, maka lakukan pada sore hari menjelang berbuka atau dilakukan pada malam hari setelah shalat tarawih.
Jangan kita kurangi secara total aktifitas kita hanya karena alasan berpuasa. Kemudian kita bermalas-malasan, banyak tidur, berbaring-baring sambil menunggu waktu berbuka. Akan tetapi kita tetap melaksanakaan aktivitas kita seperti biasa. Ketika beraktivitas selama puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon-hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap segar bugar sepanjang hari.
Puasa juga tidak menghalangi kita melakukan olahraga, jika sudah biasa melakukan olahraga pagi, maka lakukan olahraga ringan seperti lari-lari kecil atau gerakan senam ringan. Jika ingin berolahraga yang agak berat misalnya hobi bermain futsal atau badiminton, maka lakukan pada sore hari menjelang berbuka atau dilakukan pada malam hari setelah shalat tarawih.
7.Tidur yang cukup
Tidur membuat tubuh kita dapat beristirahat dan sel-sel bisa mengembalikan fungsi tubuh yang digunakan seharian. Setiap orang berbeda-beda kebutuhan tidurnya, secara umum orang dewasa kebutuhan tidurnya 4-8 jam. Yang terpenting dari tidur adalah kualitasnya bukan kuantitasnya. Tidur dengan pulas dan nyenyak selama 30 menit lebih baik daripada tidur lama tetapi tidak nyenyak.
Ketika bulan ramadhan maka kita banyak menghabiskan waktu malam untuk beribadah, membaca Al-Quran, shalat tarawih, serta berdzikir dan berdoa. Maka hendaknya kita juga tidur siang untuk memenuhi kebutuhan tidur.
Tidur membuat tubuh kita dapat beristirahat dan sel-sel bisa mengembalikan fungsi tubuh yang digunakan seharian. Setiap orang berbeda-beda kebutuhan tidurnya, secara umum orang dewasa kebutuhan tidurnya 4-8 jam. Yang terpenting dari tidur adalah kualitasnya bukan kuantitasnya. Tidur dengan pulas dan nyenyak selama 30 menit lebih baik daripada tidur lama tetapi tidak nyenyak.
Ketika bulan ramadhan maka kita banyak menghabiskan waktu malam untuk beribadah, membaca Al-Quran, shalat tarawih, serta berdzikir dan berdoa. Maka hendaknya kita juga tidur siang untuk memenuhi kebutuhan tidur.
Ketika bulan ramadhan maka kita banyak menghabiskan waktu malam untuk beribadah, membaca Al-Quran, shalat tarawih, serta berdzikir dan berdoa. Maka hendaknya kita juga tidur siang untuk memenuhi kebutuhan tidur. Tidur siang juga merupakan sunnah dan anjuran dalam syariat, inilah yang disebut “qailulah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
قِيْلُوا فَإِنّ الشّيَاطِ ن يَ لاَ تَقِيْلََُْ
“Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, shahih)
قِيْلُوا فَإِنّ الشّيَاطِ ن يَ لاَ تَقِيْلََُْ
“Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, shahih)
8. Mandi dan menyegarkan diri
Agar segar, kita mandi dan menggosok gigi. Dalam suatu riwayat Rasulullah pernah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuangkan air pada kepalanya, sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa, karena haus atau panas yang menyengat. Jika terasa lemah dan tidak bertenaga, kita bisa mandi atau mandi lebih dari dua kali sehari misalnya pada saat siang bolong yang panas.
Agar kita tetap segar juga, hindari terlalu lama dalam ruangan be-AC. Karena ruangan ber-Ac membuat tubuh kita kekurangan cairan dan mulut akan terasa kering. Aturlah suhu ruangan dan aturlah keluar masuk di ruangan ber-AC
Agar segar, kita mandi dan menggosok gigi. Dalam suatu riwayat Rasulullah pernah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuangkan air pada kepalanya, sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa, karena haus atau panas yang menyengat. Jika terasa lemah dan tidak bertenaga, kita bisa mandi atau mandi lebih dari dua kali sehari misalnya pada saat siang bolong yang panas.
Agar kita tetap segar juga, hindari terlalu lama dalam ruangan be-AC. Karena ruangan ber-Ac membuat tubuh kita kekurangan cairan dan mulut akan terasa kering. Aturlah suhu ruangan dan aturlah keluar masuk di ruangan ber-AC
9.Mengendalikan emosi dan nafsu
Ibadah puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga menahan emosi dan nafsu. Psikologis kita memiliki pengaruh terhadap fisik kita. Ketika kita marah dan stress maka hormon stress seperti adrenalin akan dikeluarkan tubuh dan mengeluarkan energi yang banyak. Belum lagi akan mengacaukan sistem yang lainnya akibat hormon stress.
Semoga kiat-kiat di atas dapat membantu menjaga stamina tubuh kita di bulan mulia sehingga kita bisa maksimal.
Ibadah puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga menahan emosi dan nafsu. Psikologis kita memiliki pengaruh terhadap fisik kita. Ketika kita marah dan stress maka hormon stress seperti adrenalin akan dikeluarkan tubuh dan mengeluarkan energi yang banyak. Belum lagi akan mengacaukan sistem yang lainnya akibat hormon stress.
Semoga kiat-kiat di atas dapat membantu menjaga stamina tubuh kita di bulan mulia sehingga kita bisa maksimal.
Sumber : kesehatanmuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar