Dalam menjalankan sebuah bisnis, kita bisa menjalin kerjasama dengan siapapun senyampang semuanya bisa dipertanggung jawabkan. Paling mudah adalah berbisnis dengan keluarga atau dengan teman dekat. Kenapa demikian? Karena saudara dan teman adalah orang yang paling kita kenal bila dibanding dengan orang lain. Hal ini sedikit bisa mengurangi resiko dalam bisnis.
Namun ada beberapa hal negatif yang sering dilakukan ketika menjalankan bisnis dengan teman. Yang sering terjadi ketika berbisnis dengan teman ataupun saudara adalah profesionalitas yang kurang. Hal ini bisa terjadi salah satunya karena tidak adanya aturan yang tegas dalam menjalankan bisnis bersama. Ketika hal ini dibiarkan terus, maka saya jamin bisnis yang Anda bangun bersama teman maupun saudara tinggal menunggu waktu untuk down.
Dengan siapapun Anda berbisnis maka prinsip profesionalitas harus Anda dahulukan. Berikut ini adalah cara menjaga profesionalitas berbisnis dengan keluarga atau teman.
1. Jobdesc Bisnis yang Jelas
Sebelum benar-benar memulai bisnis Anda dengan teman atau saudara pastikan buat jobdesk yang gamblang. Anda perlu duduk bersama dan melakukan pembicaraan mengenai bagian pekerjaan masing-masing personal. Tidak hanya itu saja, pastikan juga apa atau siapa yang akan menghandle pekerjaan ketika salah seorang tidak bisa menangani misalnya ketika sakit, atau tengah mengajukan libur. Segera tuntaskan aturan ini sebelum menjalankan bisnis bersama Anda.
Artikel lain: 10 Etika Dalam Berbisnis, Sudahkah Anda Memilikinya?
Sebelum benar-benar memulai bisnis Anda dengan teman atau saudara pastikan buat jobdesk yang gamblang. Anda perlu duduk bersama dan melakukan pembicaraan mengenai bagian pekerjaan masing-masing personal. Tidak hanya itu saja, pastikan juga apa atau siapa yang akan menghandle pekerjaan ketika salah seorang tidak bisa menangani misalnya ketika sakit, atau tengah mengajukan libur. Segera tuntaskan aturan ini sebelum menjalankan bisnis bersama Anda.
Artikel lain: 10 Etika Dalam Berbisnis, Sudahkah Anda Memilikinya?
2. Tentukan Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan dalam sebuah bisnis bersama bisa saja 50/50 atau 40/60 dan sebagainya. Atau dalam hal menangani bisnis juga harus Anda bicarakan dengan seksama. Mungkin ada yang bisa full time atau ada yang hanya paruh waktu saja. Waktu dalam bekerja juga bisa menjadi acuan dalam menentukan kepemilikan bisnis Anda. Hal demikian juga harus menjadi pertimbangan Anda dalam menjalin kerjasama antara teman.
Kepemilikan dalam sebuah bisnis bersama bisa saja 50/50 atau 40/60 dan sebagainya. Atau dalam hal menangani bisnis juga harus Anda bicarakan dengan seksama. Mungkin ada yang bisa full time atau ada yang hanya paruh waktu saja. Waktu dalam bekerja juga bisa menjadi acuan dalam menentukan kepemilikan bisnis Anda. Hal demikian juga harus menjadi pertimbangan Anda dalam menjalin kerjasama antara teman.
3. Perjanjian Kontrak Tertulis
Jika langkah 1 dan 2 sudah Anda lakukan, jangan lupakan juga hitam di atas putih yang legal. Meskipun dengan saudara ataupun dengan teman, jika ingin menjadi pebisnis yang #profesional tetap harus mempunyai perjanjian kontrak yang tertulis. Buat perjanjian yang resmi dan daftarkan ke pengacara atau notaris. Ini sangat menunjang profesionalitas dalam kerjasama Anda.
Jika langkah 1 dan 2 sudah Anda lakukan, jangan lupakan juga hitam di atas putih yang legal. Meskipun dengan saudara ataupun dengan teman, jika ingin menjadi pebisnis yang #profesional tetap harus mempunyai perjanjian kontrak yang tertulis. Buat perjanjian yang resmi dan daftarkan ke pengacara atau notaris. Ini sangat menunjang profesionalitas dalam kerjasama Anda.
4. Tentukan Bagi Hasil
Akan lebih baik jika Anda lakukan kesepakatan bagi hasil yang profesioanal. Jika tidak segera Anda lakukan ke depan akan semakin sulit jika hubungan Anda semakin erat. Rasa sungkan pasti akan menghambat kerjasama Anda sehingga perasaan yang canggung akan semakin menonjol ketika Anda berbicara bisnis dengan partner Anda. Jadi, segera tentukan bagi hasil dari awal yang jelas.
Akan lebih baik jika Anda lakukan kesepakatan bagi hasil yang profesioanal. Jika tidak segera Anda lakukan ke depan akan semakin sulit jika hubungan Anda semakin erat. Rasa sungkan pasti akan menghambat kerjasama Anda sehingga perasaan yang canggung akan semakin menonjol ketika Anda berbicara bisnis dengan partner Anda. Jadi, segera tentukan bagi hasil dari awal yang jelas.
5. Bicarakan Resiko
Ini juga penting untuk Anda bicarakan. Analisis resiko dalam berbisnis mutlak diperlukan. Bahkan resiko terburuk pun juga harus Anda bicarakan secara terbuka, misalanya kemungkinan putusnya pertemanan Anda. Berdiskusi dengan intens untuk bisa melakukan tindakan pencegahan dini ketika mendapati tanda-tanda resiko yang akan dihadapi.
Beberapa poin di atas adalah penunjang profesionalitas Anda dalam menjamin bisnis bersama Anda tetap bisa survive dan berkembang. Lalu kesepakatan seperti apa yang harus Anda tuangkan dalam sebuah perjanjian kerjasama atau bisa juga disebut nota kesepahaman. Simak di bawah ini.
Atau juga bisa Anda tambahkan beberapa poin yang Anda anggap penting ke depannya. Jadi di atas adalah poin – poin utama yang harus ada dalam perjanjian bisnis Anda. Jangan ragu maupun takut untuk memasukkan poin dalam sebuah perjanjian kerjasama. Jangan sampai perjalanan bisnis kerjasama dengan teman menjadi berhenti karena tidak adanya profesionalisme dalam pekerjaan Anda bersama.
Baca juga: 8 Aturan Ini Bantu Sukseskan Bisnis Anda, Lakukan Sekarang!
Bekerjasama dengan teman adalah suatu hal yang sangat menyenangkan, namun itu semua akan menjadi bumerang ketika tidak adanya komitmen yang jelas dan tegas untuk bersama dalam membangun sebuah bisnis. Jadi perhatikan hal – hal di atas jika bisnis Anda dengan teman tidak ingin berakhir dengan menyedihkan dalam sebuah sengketa.
Ini juga penting untuk Anda bicarakan. Analisis resiko dalam berbisnis mutlak diperlukan. Bahkan resiko terburuk pun juga harus Anda bicarakan secara terbuka, misalanya kemungkinan putusnya pertemanan Anda. Berdiskusi dengan intens untuk bisa melakukan tindakan pencegahan dini ketika mendapati tanda-tanda resiko yang akan dihadapi.
Beberapa poin di atas adalah penunjang profesionalitas Anda dalam menjamin bisnis bersama Anda tetap bisa survive dan berkembang. Lalu kesepakatan seperti apa yang harus Anda tuangkan dalam sebuah perjanjian kerjasama atau bisa juga disebut nota kesepahaman. Simak di bawah ini.
- Kesepakatan mencakup tentang:
- Penetapan hak dan kewajiban dalam pekerjaan
- Pengaturan kepemilikan saham di perusahaan
- Penjelasan bagaimana perusahaan akan dijalankan
- Pemberian perlindungan bagi pemegang saham minoritas
- Penentuan dalam keputusan yang akan dibuat.
- Prosedur dalam penyelesaian sengketa.
Atau juga bisa Anda tambahkan beberapa poin yang Anda anggap penting ke depannya. Jadi di atas adalah poin – poin utama yang harus ada dalam perjanjian bisnis Anda. Jangan ragu maupun takut untuk memasukkan poin dalam sebuah perjanjian kerjasama. Jangan sampai perjalanan bisnis kerjasama dengan teman menjadi berhenti karena tidak adanya profesionalisme dalam pekerjaan Anda bersama.
Baca juga: 8 Aturan Ini Bantu Sukseskan Bisnis Anda, Lakukan Sekarang!
Bekerjasama dengan teman adalah suatu hal yang sangat menyenangkan, namun itu semua akan menjadi bumerang ketika tidak adanya komitmen yang jelas dan tegas untuk bersama dalam membangun sebuah bisnis. Jadi perhatikan hal – hal di atas jika bisnis Anda dengan teman tidak ingin berakhir dengan menyedihkan dalam sebuah sengketa.
Ingin tahu bgm cara saya menjadikan Internet sebagai sumber
income baru dan ingin belajar dengan dipandu langsung oleh Guru
Internet Marketing saya?
Pilih salah satu tema internet marketing sesuai dengan kebutuhan Anda.
1. Bagaimana cara mendapatkan pasif income jutaan rupiah/bulan dg menjual jasa (hobi&keahlian) secara online - > klik di Sini!
2. Bagaimana cara berjualan produk fisik secara online dengan omset ratusan juta rupiah setiap bulan -> klik di Sini!
3. Bagaimana cara mendapatkan ribuan dollar dengan mempromosikan produk milik orang lain di clickbank -> klik di Sini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar